Halo semuanya. Halo untukmu yang sudah tersenyum bagiku hari ini. Halo juga untukmu yang sudah beberapa hari ini senyummu tak tampak di hari-hariku yang, ah sudahlah tak perlu dilanjutkan.
Aku hanya bisa berharap untuk bisa melihat senyumanmu dengan lesung pipit yang hanya satu itu dapat ku lihat kapan saja, di mana saja ku mau. Tapi, mungkinkah itu terjadi?
Ku ingat kembali hari-hari itu. Dan ku bayangkan aku kembali pada saat-saat itu. Hari-hari dengan senyuman itu.Ya, begitu indahnya. Membuat aku merasa sedikit tergelitik hahaha.
Ya, senyuman itu. Senyuman yang biasa kau berikan padaku.
Mungkin, sekarang senyummu yang hanya satu itu sudah jadi milik orang lain.
Dia. Yang ada disana, yang mungkin sedang memikirkan mu. oh, aku merasa bodoh untuk ini. Dia, yang beruntung atau biasa saja, aku tak peduli dan tak akan mau peduli.
Biarlah senyuman itu hanya tetap jadi milikmu.
Abadi, sampai selamanya, menghiasi wajahmu yang hanya satu itu.
Mungkinkah jika aku menyimpannya dalam toples dan menutupnya rapat-rapat kemudian menjaganya supaya jangan sampai ada yang mengambilnya dariku? Agar aku bisa melihat dan merasakan keindahan darinya setiap saat ku mau? Terlalu mustahil, sayang.
Senyum bukanlah seperti itu adanya, biarlah senyumanmu tetap hanya satu yang pernah kulihat dan hanya satu yang memilikinya. Ya, sebab masing-masing pribadi kita hanya ada satu di dunia yang begitu besarnya.
Tetaplah tersenyum, buat semua orang disekitarmu bahagia dengan melihat salah satu dari sekian banyak senyum yang kau punya, yang bisa kau berikan pada mereka.
Doaku beserta setiap langkah hidupmu. Tertawalah selagi bisa. Mencintai lah sebanyak yang kau mampu. Dan hiduplah sebaik-baiknya. Sebab hidup hanya satu kali.
Tetaplah bahagia walau kau tak bersama ku. Ku yakin Tuhan pasti akan memberikan kebahgiaan itu untukmu, sayang.
0 comments:
Post a Comment